Sejak Awal Agustus, di Batanghari Ada 71 Titik Api
JAMBI – Sejak awal Agustus 2019 hingga saat ini, tercatat terdapat 71 titik api yang merupakan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.
“Selama Agustus ini kami menemukan dan memadamkan 71 titik api yang muncul di wilayah Kabupaten Batanghari,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batanghari, Nazhar, Minggu (25/8/2019).
Ke-71 titik api tersebut tersebar merata di seluruh kecamatan di Kabupaten Batanghari. Tidak seperti tahun sebelumnya, karhutla hanya terjadi di beberapa kecamatan, namun saat ini karhutla terjadi di tujuh dari delapan kecamatan yang ada.
Karhutla yang terjadi di Batanghari, disebutnya sebagian besar terjadi akibat tangan jahil manusia. Tidak jarang tim satgas karhutla menemukan puntung rokok saat melakukan pemadaman. “Saat memadamkan karhutla, petugas kita kerap kali menemukan puntung rokok, disinyalir api dari puntung rokok itulah yang menyebabkan sebagian besar karhutla di Batanghari, mengingat saat ini cuaca sangat panas, dan sedikit saja ada percikan api dapat menyebabkan karhutla,” kata Nazhar.
Tidak hanya di Kabupaten Batanghari, di kabupaten lain, seperti Kabupaten Muaro Jambi, Tebo, Tanjung Jabung Barat, Bungo dan Kabupaten Sarolangun, angka karhutla selama Agustus ini juga cukup tinggi. Akibatnya, kualitas udara di provinsi itu terdampak pencemaran.
Indeks Standar Pencemaran Udara (Ispu) Jambi yang diukur menggunakan alat ukur pemantau kualitas udara Air Quality Monitoring Systim (AQMS) menunjukkan kualitas udara di Jambi dalam kategori tidak sehat. Parameter ozon berada pada angka 111, hal itu menunjukkan ozon di Jambi masuk dalam kategori tidak sehat.