Praktisi: Edukasi Merawat Gigi dan Mulut Penting bagi ABK
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
YOGYAKARTA — Anak-anak berkebutuhan khusus atau ABK dinilai sangat berpotensi mengalami gangguan kesehatan pada gigi dan rongga mulut. Seperti misalnya mengalami kerowok atau karies serta radang gusi atau Gingivitis. Hal itu disebabkan karena biasanya kurang memiliki kepedulian dan keterampilan dalam merawatnya.
Dosen sekaligus praktisi kedokteran gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) drg Laelia Dwi Anggraini Sp KGA, menyebut untuk mengatasi hal tersebut maka ABK perlu mendapatkan pendidikan dan pengarahan bagaimana menjaga atau merawat. Seperti misalnya membersihkan secara rutin dan teratur, baik itu dengan menggosok atau berkumur sesudah makan dan sebelum tidur.
“Anak-anak berkebutuhan khusus ini kan kadang kurang peduli dengan hal-hal kecil seperti menggosok gigi. Padahal kebiasaan itu penting. Selain itu sebagaimana kita ketahui ABK kadang juga kurang terampil melakukan kebiasaan secara benar. Sehingga memang perlu diedukasi,” katanya.
Selain pengarahan lewat seminasi, anak-anak berkebutuhan khusus dari berbagai SLB itu juga diajak untuk mempraktekkan langsung bagaimana menggosok gigi secara benar. Seperti halnya pelatihan menjaga kondisi kesehatan gigi dan rongga mulut bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Bumi Perkemahan Taman Tunas Bumi Babarsari, Sleman, Yogyakarta, Kamis (22/08/2019) kemarin.
Lewat kegiatan itu, semua peserta yakni anak-anak ABK diharapkan memiliki ketrampilan dalam merawat gigi masing-masing. Dengan begitu mereka akan bisa terhindar dari berbagai penyakit gigi dan rongga mulut di masa yang akan datang.
“Tujuannya tentu agar anak-anak berkebutuhan khusus ini bisa lebih paham dan terampil dalam menjaga kondisi kesehatan gigi masing-masing, seperti misalnya bagaimana menggosok gigi yang benar. Termasuk juga para pendampingnya. Sehingga harapannya mereka akan bisa menularkan kebiasaan baik tersebut pada anak-anak berkebutuhan khusus lainnya,” katanya.