Pemprov DKI Siapkan SOP Tindakan Darurat Saat Listrik Padam

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Hingga kini, Pemprov DKI bersama PLN masih menyusun formula penerapan rencana itu di kalangan masyarakat.

“Itu detilnya nanti biar disusun menggunakan roadmap dengan ukuran yang jelas,” pungkasnya.

“Jadi jangan tebak-tebak waktu, namun yang jelas sesegera mungkin kita ingin agar lebih banyak lagi pembangkit listrik di Jakarta,” sambungnya.

Sementara, General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya), Ikhsan Asaad, mengapresiasi langkah Gubernur Anies dalam menyusun SOP tindak darurat sebagai respons konstruktif atas kejadian pemadaman listrik yang menimpa Jabodetabek, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah.

Selain memastikan seluruh sistem telah beroperasi dan berfungsi normal, Ikhsan menuturkan, PLN akan mendukung pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang direncanakan berjalan masif di Jakarta.

“Jadi, sekarang ini ada kurang lebih 400 pelanggan di Jakarta yang menggunakan solar rooftop. Tentunya, pada saat misalkan terjadi listrik padam di PLN atau dari grit PLN,  masih tetap bisa beroperasi. Jadi, nanti kita harapkan rumah-rumah atau gedung-gedung yang menggunakan solar rooftop itu juga bisa menjual listriknya ke PLN.

Jadi, tidak hanya digunakan sendiri. Misalkan, di gedung ini ada solar rooftop. Pada saat hari libur, tentunya konsumsi listrik di sini akan turun, nah ini bisa disalurkan ke PLN. Sehingga, kalaupun terjadi misalkan worse case seperti kemarin itu, gedung ini tidak sampai padam total,” terang Ikhsan.

Kemudian, kata Ikhsan, sebenarnya terdapat tenaga listrik yang besar di Jakarta. “Ada 3.500 megawatt di Muara Karang. Itu PLTU dengan memakai gas sebagai bahan bakarnya dan kapasitasnya 1.500 megawatt dan di Tanjung Priok itu sekitar 2.000 megawatt,” ungkap Ikhsan.

Lihat juga...