Pemprov DKI Siap Fasilitasi Kantor Diaspora
Editor: Koko Triarko
“Jadi, saya langsung konkret siapkan itu (kantor untuk IDN) dan undang masyarakat bisnis di Jakarta yang relevan oleh ide-ide yang dimiliki diaspora untuk bertemu. Pemprov akan menjadi fasilitator bagi diaspora Indonesia yang pulang atau berencana pulang untuk bertemu dengan komunitas bisnis dan civil society di sini,” ucapnya.
Dia menginginkan, rencana Pemprov DKI Jakarta dalam menjawab kebutuhan diaspora Indonesia mampu melahirkan inovasi dan kreativitas baru yang membawa kebermanfaatan bagi bangsa dan negara.
Pemerintah akan siap untuk memfasilitasi dan bertemu. Karena itu, nanti ‘Diaspora House’ bisa menjadi betul-betul hubungan untuk bertemunya segala sektor bagi ide-ide baru.
“Jadi apa yang kami butuhkan dari teman-teman diaspora yang kembali ke Indonesia, adalah menyelesaikan masalah yang ada di Indonesia, bukan berbagai hal yang dipelajari di luar negeri untuk diterapkan di Indonesia,” jelasnya.
Dia mengatakan, diaspora Indonesia harus mampu mencari mitra kerja lokal yang mengetahui kondisi medan (masalah). Gubernur Anies menyebut, kombinasi ilmu pengetahuan diaspora, yang didapat dari luar negeri dan pengalaman mitra kerja lokal berbasis fakta lapangan akan mampu menyelesaikan masalah di Indonesia.
“World class competence (kompetensi kelas dunia) harus diimbangi grassroot understanding (pengetahuan akar rumput). Jangan sampai world class competence justru tidak memiliki pemahaman atas grassroot kita, kenyataan kita. Tapi, jangan juga terbalik. Kita memiliki pemahaman yang luas tentang Indonesia, tapi tidak punya kompetensi yang berkelas dunia,” ungkapnya.
Anies menekankan, ada empat komponen penting yang dapat dibawa Diaspora saat kembali ke Indonesia, yakni kompetensi khusus di bidangnya, kemampuan komunikasi internasional, jejaring sosial yang luas, dan investasi (modal). Karena itu, Anies berharap kepada diaspora yang termasuk pelajar (mahasiswa) harus memiliki pengalaman pekerjaan di luar negeri setelah menyelesaikan studinya.