Modal Asing Masih Esensial Atasi Defisit Neraca Berjalan

“Salah satu yang kami soroti adalah masalah proteksionisme yang naik 12 persen. Ini mungkin yang ada di pikiran orang, soal Indonesia dan investasi, proteksionisme menjadi hal yang populer dalam pengambilan keputusan,” kata Sekretaris Kehormatan Kamar Dagang Inggris di Indonesia (Britcham), Nick Holder, dalam pemaparan hasil survei tahunan itu di Jakarta, Jumat (9/8).

Holder menjelaskan, hasil tersebut berdasarkan jawaban responden saat ditanya mengenai tantangan yang akan dihadapi Indonesia dalam 12 bulan ke depan. Masalah proteksionisme itu meningkat 12 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Meski menjadi salah satu jawaban tertinggi, masalah kebijakan soal tenaga kerja, serta kurangnya tenaga kerja terampil juga menjadi tantangan yang terus mengemuka dalam investasi di Tanah Air.

Sementara aturan soal lingkungan, inefisiensi birokrasi dan korupsi, dinilai masih menjadi tantangan paling besar yang sangat dikhawatirkan pebisnis.

Ketua Dewan Eurocham Indonesia Corine Top, dalam kesempatan yang sama, menjelaskan masalah proteksionisme harus menjadi salah satu perhatian pemerintah Indonesia, guna meningkatkan investasi dari benua biru ke Tanah Air.

Menurut dia, investasi memberikan dampak besar tidak hanya bagi konsumsi lokal, tetapi juga membuka peluang ekspor. “Untuk Indonesia menjadi hub ekspor ke seluruh dunia, investasi itu penting,” ujarnya. (Ant)

Lihat juga...