Berikutnya, kata Lawing, unsur penting dalam terdongkraknya IDM di Mahulu adalah dari supra desa, yakni mulai tingkat kabupaten hingga pusat yang mengalokasikan anggaran hingga pembinaan sesuai kewenangan masing-masing.
“Untuk tingkat kabupaten misalnya, Pak Bupati Bonifasius Belawan Geh melalui APBD Mahulu mengalokasikan anggaran sangat besar per tahun untuk mempercepat pembangunan kampung, sehingga anggaran ini jelas mempengaruhi pembangunan kampung,” ucap Lawing.
Tahun ini saja, lanjutnya, dari APBD Mahulu dialokasikan senilai Rp115 miliar untuk 50 kampung yang terdiri dari Alokasi Dana Kampung sebesar Rp90 miliar kemudian berupa bantuan keuangan tercatat Rp25 miliar.
Kemudian dari APBN melalui dana desa (DD) pun diberikan tiap tahun, khusus tahun ini saja untuk 50 kampung di Mahulu menerima Rp72,48 miliar.
Adanya ADK, bantuan keuangan, dan DD yang diberikan tiap tahun itulah yang mendorong pertumbuhan kampung, sehingga jumlah kampung berstatus Tertinggal masih 23 dan yang dengan status Sangat Tertinggal tersisa 7 kampung, ditargetkan tahun depan tidak ada lagi. [Ant]