Kue Tradisional Jadi Sajian Istimewa Hari Iduladha di Lamtim

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Iduladha 1440 Hijriah juga dirayakan dengan cukup meriah di Lampung Timur (Lamtim). Tradisi kunjungan, terutama bagi keluarga yang salah satu anggota keluarganya sudah haji masih lestari. Pun dengan yang belum berhaji, kunjungan ke sejumlah rumah masih dipertahankan warga Desa Braja Yekti,Kecamatan Braja Selebah.

Supami, salah satu warga Desa Braja Yekti, menyebut Iduladha menjadi awal bulan Besar. Bagi warga bersuku Jawa, bulan Besar menjadi bulan baik untuk sejumlah upacara, termasuk pernikahan. Silaturahmi antarkerabat masih dijalankan saat Iduladha, meski tidak semeriah Idulfitri. Kunjungan silaturahmi saat Iduladha disiapkan dengan penyajian sejumlah kue tradisional bagi para tamu.

Sebagai salah satu hidangan istimewa bagi tamu, Supami menyediakan kue tradisional yang beragam. Hidangan pokok berupa olahan daging dalam bentuk sop, gulai, opor dari daging kambing, sapi, menjadi menu utama.

Supami juga menyediakan sejumlah kue, di antaranya tape ketan, kembang goyang, wajik kletik, keripik, bolu dan sejumlah makanan dan minuman ringan.

“Bagi masyarakat lebaran Iduladha atau hari raya haji masih kerap digunakan untuk silaturahmi, mengunjungi kerabat yang lebih tua agar terjalin keakraban sekaligus simbol rasa berbagi kepada sesama,” ungkap Supami, Minggu (11/8/2019) petang.

Supami menyiapkan kue kembang goyang yang dibuat dari tepung beras,terigu dan tapioka untuk hidangan hari raya Iduladha, Minggu (11/8/2019) -Foto: Henk Widi

Menurutnya, kunjungan hari raya Iduladha kerap dilakukan setelah dzuhur hingga malam hari. Sebab, saat pagi hari masyarakat melaksanakan salat Ied dilanjutkan kesibukan melakukan penyembelihan dan pendistribusian daging kurban.

Lihat juga...