Kemarau Dorong Petani Lamsel Kreatif Peroleh Sumber Pakan Ternak
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Kemarau yang masih melanda wilayah Lampung Selatan (Lamsel) berdampak bagi peternak. Sumber pakan hijauan yang sulit diperoleh peternak kerbau, sapi dan kambing membuat petani memilih pakan alternatif.
Apriantoni, peternak sapi jenis peranakan ongole (PO) menyebut ia mengurangi penggunaan pakan hijauan. Sebagai alternatif jenjet jagung giling dedak dan tetes tebu jadi pengganti.
Pada musim penghujan Apriantoni mengungkapkan, mencari pakan hijauan di perkebunan. Akibat kemarau sejumlah rumput mengering membuat ia memilih mencari pakan jenis jerami.
Jerami hanya bisa diperoleh dari lahan sawah yang mulai panen padi. Meski sebagian memasuki masa panen, ia harus berebut dengan peternak dari kecamatan lain. Kesulitan pakan ternak sudah merata dialami petani semenjak tiga bulan terakhir.
Solusi alternatif pemberian pakan bagi ternak sapi menurut Apriantoni dilakukan dengan pembiasaan. Saat pakan hijauan sulit diperoleh ia melatih sapi miliknya mendapat asupan pakan fermentasi.
Pakan fermentasi diperoleh dari jerami yang disimpan pada terpal khusus dan diberi taburan garam. Sumber pakan alternatif tersebut diselingi beragam pakan lain dengan pengurangan pakan hijauan.
“Stok pakan dalam jangka setengah tahun selalu disediakan dalam bentuk jenjet jagung, fermentasi jerami, dedak gabah serta tetes tebu disamping tetap mencarikan pakan hijauan dalam jumlah terbatas dengan cara mencari dari tepi sungai,” ungkap Apriantoni saat ditemui Cendana News, Jumat (30/8/2019).
Pemilik enam ekor sapi jenis limousin dan peranakan ongole di Desa Kelaten, Kecamatan Penengahan itu mengaku kemarau masih menyulitkan peternak. Namun berkat adanya pendampingan dari penyuluh peternakan, pakan alternatif disediakan dengan metode fermentasi.