Karhutla di Aceh Sulit Dikendalikan
MEULABOH – Musibah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kabupaten Aceh Barat hingga Selasa (6/8) malam semakin meluas mencapai 56 hektare lebih dan masih sulit dikendalikan untuk dilakukan pemadaman.
Ada pun lokasi terparah terjadi di tiga desa meliputi Desa Peulanteu, Seuneubok Trap dan Desa Suak Pangkat, Kecamatan Bubon, dengan luas lahan yang terbakar mencapai puluhan hektare.
“Untuk Selasa siang, ada satu lagi titik kebakaran baru di Kecamatan Meureubo, Aceh Barat. Luas kebakaran lahannya mencapai 5 hektare,” kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Mashuri, Selasa di Meulaboh.
Menurutnya, lokasi baru yang terbakar tersebut merupakan lahan tanaman palawija jenis ubi dan sudah siap panen, dan menyebabkan kebakaran lahan karena lahan yang terbakar tersebut diduga kuat dibakar oleh pemilik lahan.
Atas kejadian ini, pihaknya mengerahkan puluhan petugas dibantu personel Polri dari Polres Aceh Barat dan TNI, guna melakukan pemadaman.
“Kami masih terus melakukan pendataan, karena luas lahan yang terbakar memang sangat luas,” kata Mashuri menambahkan.
Sementara itu, Bupati Aceh Barat, Ramli MS, meminta Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Republik Indonesia agar segera menurunkan tim untuk membantu upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sudah terjadi sejak satu bulan lebih di daerah itu.
Dampak musibah tersebut telah menyebabkan puluhan hektare lahan masyarakat yang berada di tiga kecamatan seperti Kecamatan Meureubo, Johan Pahlawan dan Bubon terbakar dengan luas lahan yang terdampak mencapai 50 hektare lebih.