Hutankan Pesisir Pantai, Warga Ritaebang Solor Tanam Bakau
Editor: Mahadeva
LARANTUKA – Penanaman bakau di sepanjang garis pantai kelurahan Ritaebang, Kecamatan Solor Barat terus terus dilakukan. Penanaman dilakukan, agar kawasan Pantai Ritaebang kembali dipenuhi bakau seperti sedia kala.
“Dulu wilayah pesisir Pantai Riangsunge hingga pantai di wilayah pesisir sepanjang sekitar empat kilometer dipenui bakau dan pohon pandan laut,” sebut Urbanus Werang, Staf Kecamatan Solor Barat, Rabu (7/8/2019).
Namun luas kawasan bakau, kini terus menyusut akibat ditebang warga untuk dijadikan kayu bakar dan membuat pondokan. Hal itu, membuat pihak Kelurahan Ritaebang bersama anak-anak muda setempat, rutin setiap tahun menanam bakau. “Biasanya kami bekerjasama dengan anak-anak muda seperti kelompok sadar wisata dan pihak sekolah. Dengan begitu, akan banyak warga yang menyadari bahwa menebang bakau dilarang,” ungkapnya.
Aktivitas penanaman sudah dilakukan empat. Pertama kali dilakukan bersama Karang Taruna Ritaebang dengan menanam 5.000 anakan bakau. Tahap kedua, dulakukan di Maret 2017 dengan menanam 1.000 lebih anakan bakau.
Tahap ketiga dilakukan di 2018, dengan menanam juga lebih dari 1.000 anakan bakau. Tahun ke-empat dilakukan juga di 2018 dengan jumlah yang sama. “Totalnya, sudah lebih 10 ribu anakan bakau yang ditanam dan ada yang sudah mencapai tinggi 50 sentimeter,” terangnya.
Kesadaran masyarakat menjaga ekosistim laut dinilai Urbanus, terus terbangun setelah ada kelompok Pedang Wutun. KelompokMasyarakat Pengawas (Pokmaswas) ini, selain menjaga laut dari aktivitas pengeboman, juga membuat penetasan penyu atau tukik.
Urbanus menyebut, kantor kelurahan dan kecamatan Solor Barat tidak memiliki dana khusus untuk kegiatan menanam bakau. Termasuk aloakasi dana untuk kegiatan pelestarian lingkungan. “Dana kami tidak ada untuk menanam bakau dan kegiatan pelestarian lingkungan lainnya. Paling kami hanya bisa bantu kegiatan dengan dana seadanya saja untuk beli polybag,” jelasnya.