Clift Sintesa, Inovasi Mahasiswa UI untuk Penanganan Bibir Sumbing

Diharapkan teknologi itu dapat memudahkan proses perencanaan operasi bibir sumbing, dan memungkinkan para tenaga medis untuk melatih kemampuan bedah seperti memotong dan menjahit bagian bibir sumbing tanpa menimbulkan risiko.

Sensor multifungsi accelero-gyro infrared akan merekam kontur wajah bayi sumbing, untuk mendapatkan tujuh titik anatomis bibir sumbing dan rongga dalam mulut pasien tanpa adanya kontak fisik. Hal itu, kemudian diolah dan diperhalus dengan edge-modelling, sehingga terbentuk model 3D bibir sumbing siap cetak.

Model dicetak dengan 3D printing yang mudah dipakai oleh tenaga medis. Pengembangan teknologi simulator medis semacam itu baru ada di Kanada. Dan karya tersebut, diharapkan dapat menjadi pelopor dalam perkembangan teknologi simulator medis di Indonesia.

Saat ini, Cleft Sintesa sedang diuji kebermanfaatannya terhadap mitra oleh kelima mahasiswa tersebut untuk ajang Program Kreativitas Mahasiswa 2019 yang diselenggarakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI. (Ant)

Lihat juga...