Bening Kepiting Khas Bakauheni, Olahan Sederhana Menggugah Selera
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Mbah Mugo menyebut kepiting menjadi bahan boga bahari masyarakat nelayan karena memiliki kandungan gizi yang banyak. Selain lezat makanan berbahan kepiting disebutnya menyehatkan sebab nutrisi yang terkandung cukup banyak.
Meski kerap dianggap menyebabkan kolesterol namun sejumlah vitamin seperti vitamin B12, sumber protein, phospor bisa diperoleh dengan mengonsumsi olahan kepiting.
Kepiting yang ditangkap menurut Mbah Mugo merupakan kepiting alam yang mudah berkembang dengan cepat. Ia sengaja memilih kepiting berukuran sedang dan masih lunak.
Setelah proses penangkapan dengan bubu, jaring oleh sang suami, proses memasak dilakukan. Bahan-bahan membuat bening kepiting diantaranya cabai merah, asam kandis, lengkuas, jahe, bawang merah dan bawang putih serta penyedap rasa.
“Sangat sederhana bumbunya karena pada dasarnya kepiting sudah sangat lezat meski hanya direbus, tapi kuah bening akan menambah kesegaran,” ucap Mbah Mugo.
Proses memasak bening kepiting dengan memakai panci disebut Mbah Mugo memakai kayu bakar. Sebab bagi sebagian nelayan yang tinggal di pesisir pantai bahan bakar masih memanfaatkan kayu di sekitar pantai.
Proses memasak bening kepiting hanya membutuhkan sekitar setengah jam. Sebab setelah semua bumbu dihaluskan, kepiting yang sudah direbus bisa ditaburi bumbu sehingga tercampur menjadi kuah.
Sebagai pelengkap setelah bening kepiting matang, Mbah Mugo menyebut ia menyiapkan sayur pendamping. Olahan khas yang kerap praktis disajikan adalah rebusan daun bayam, daun singkong dan lalapan daun kemangi.
Sebagai penambah rasa dan selera tidak lupa sambal tomat bercampur terasi sengaja disertakan. Semua sajian tersebut siap dihidangkan sebagai makanan yang menggugah selera.