Angin Kencang Melanda NTT, Karena Perbedaan Tekanan di Australia dan Asia
KUPANG – BMKG Stasiun El Tari Kupang menyebut, perbedaan tekanan udara di Australia dan Asia, memicu terjadinya angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Saat ini tekanan udara di Australia mencapai 1031 mb, sedangkan tekanan udara di Asia 1000 mb. “Berdasarkan hasil pantauan Citra Satelit, pola tekanan, dan pola angin, terpantau adanya daerah bertekanan tinggi di Australia, dan tekanan rendah di Asia,” kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari, Kupang, Agung Sudiono Abadi, Kamis (1/8/2019).
Dalam beberapa hari terakhir, kondisi di sejulah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda angin kencang. Kondisi tersebut dikarenakan, selisih tekanan udara yang terjadi cukup besar. Hal itu menguatkan tarikan massa udara, dan meningkatkan kecepatan angin di sekitar wilayah NTT, terutama di Pulau Timor, Rote, Sabu, dan Sumba.
Di Pulau Timor, Rote Ndao, sabu Raijua dan Sumba, kecepatan angin berpotensi mencapai 40 hingga 50 Kilometer (KM) per-jam. Dampaknya, masyarakat harus mewaspadai potensi robohnya papan reklame, baliho, dan pohon. Termasuk atap rumah yang rusak karena diterjang angin kencang.
Kencangnya angin yang berhembus, disebutnya, dapat pula mengganggu kegiatan penerbangan. Karena itu diimbau, masyarakat dan pengguna jalan untuk waspada dan berhati-hati saat beraktivitas. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga Agustus. (Ant)