ACT DIY Gencarkan Distribusi Air Bersih di Gunung Kidul
YOGYAKARTA — Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggencarkan program “Humanity Water Tank” atau bantuan distribusi air bersih di Kabupaten Gunung Kidul yang sudah rutin digalakkan sejak Juni 2019.
Agustus ini karena memasuki puncak musim kemarau, intensitas distribusi air bersih lebih dimasifkan dengan rata-rata 6 tangki per hari atau sekitar 20 sampai 30 ribu liter par hari, kata Kepala Cabang ACT DIY, Bagus Suryanto melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Kamis (22/8/2019).
Menurutnya, penanggulangan kekeringan sedang dilakukan oleh ACT mulai respon darurat sampai dengan program jangka panjang. Program itu berkolaborasi dengan instansi-instansi terkait seperti Pemkab Gunung Kidul, BPBD dan BMKG Yogyakarta, serta mitra donatur yang secara aktif turut peduli terhadap permasalahan kekeringan yang melanda.
Ia menyampaikan kondisi kekeringan ekstrem yang melanda Gunung Kidul salah satunya adalah karena faktor musim kemarau yang didukung oleh geografis yang didominasi bebatuan Karst (kapur), sehingga air sulit tertahan di atas tanah.
Pada dasarnya bencana kekeringan tidak kalah mengerikannya dengan bencana gempa bumi maupun bencana tsunami, kekeringan memang bukan bencana yang bisa secara langsung berdampak pada kematian, namun kekeringan merupakan bencana yang sangat laten. Kekeringan bukan bencana ‘rapid on set’ namun ‘slow on set’. ‘Slow on set’ ini memiliki dampak mematikan, jelas Bagus.
Kepala Klimatologi BMKG DIY, Reni Kraningtyas mengatakan pada Agustus 2019 semua wilayah di DIY telah memasuki musim kemarau.
Awal musim kemarau itu berlangsung sejak akhir April sampai pertengahan Mei 2019, bahkan pada bulan Agustus ini semua wilayah DIY diprediksikan mengalami puncak musim kemarau.