Sikka Harus Miliki Rumah Singgah ODGJ

Editor: Mahadeva

Pasien ODGJ yang dipasung anggota keluarganya di kabupaten Sikka,NTT karena dianggap menggangu keamanan dan kenyamanan keluarga dan masyarakat sekitar.Foto : Ebed de Rosary

Sementara itu, kebutuhan obat bagi ODGJ saat ini masih sulit diperoleh meski di rumah sakit TC Hillers Maumere. Untuk itu, diharapkan ada anggaran dari pemerintah agar penanganan permasalahan ODGJ berjalan komperhensif.

Ester Santoso, Staf Dinas Sosial Kabupaten Sikka, menyebut, jika diizinkan untuk memanfaatkan salah satu rumah dinas milik pemerintah daerah yang tidak terpakai untuk rumah perlindungan. Dengan begitu, ODGJ memiliki tempat penanganan yang terfokus dan serius.

Ester menyebut, ada beberapa rumah dinas tidak terpakai seperti yang ada di jalan Achmad Yani. Keberadaanya, dapat dimanfaatkan sementara untuk rumah perlindungan. Untuk ODGJ proses penanganan disebut Ester, membutuhkan tempat khusus. Hal itu disesuikan dengan tingkat atau derajat gangguan jiwa. Setiap ODGJ bisa ditempatkan di sel agar tidak berkeliaran di jalanan umum.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, dr. Harlin Hutauruk, mengatakan, ODGJ bisa sembuh dengan cara mengkonsumsi obat dan pendekatan keluarga.

Dengan mengonsumsi obat secara teratur, dan mendapat perhatian yang baik dari keluarga serta penuh kasih sayang, maka ODGJ dapat sembuh. Namun, hal itu membutuhkan waktu untuk proses penyembuhan. Diharapkan, warga yang mengetahui keberadaan ODGJ segera melapor kepada Puskesmas terdekat, sehingga bisa mendapatkan penanganan secara medis. “Memang sudah saatnya Sikka memiliki sebuah rumah singgah atau Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) bagi para ODGJ,” pungkasnya.

Lihat juga...