Rayakan Kemenangan, Timnas Putri AS Disambut Parade ‘Ticker-Tape’
Pada Maret, keseluruh 28 pemain menuntut Federasi Sepakbola AS dengan tuduhan melakukan diskriminasi gender dan permintaan gaji yang setara dengan rekan pria sesama pesepakbola nasional.
“Kami akan tetap bersama mereka. Gaji yang setara untuk pekerjaan yang sama,” kata Pemerintah New York Andrew Cuomo dalam konferensi persnya saat pembukaan parade, juga telah menandatangani Undang-Undang (UU) soal kesetaraan gaji yang diberikan oleh Badan Pembuat UU New York tahun ini.
Meskipun menghasilkan kontroversi, atmosfer pesta sangat terasa. Aksi damai itu dimeriahkan oleh marching bands dan perempuan-perempuan dalam motor pun turut mengantarkan mobil yang membawa para pemain, pelatih dan staf yang tiba di Broadway menuju City Hall, jalan yang diberi julukan ‘Canyon of Heroes’ atau ‘Tebing Pahlawan’.
Sebagian penonton melambaikan bendera bertuliskan ‘Trump 2020’ dan beberapa yang lain memberikan simbol julukan ‘pembeci Amerika’ kepada Rapinoe sebab ia menolak melipat tangannya di atas dada saat lagu kebangsaan Amerika dinyanyikan di Piala Dunia.
Pada akhir parade, Walikota Bill de Blasion mengajak tim berkeliling kota.
Parade ‘ticker-tape’ merupakan tradisi New York pada abad ke-19. Perhormatan terakhir diberikan kepada Charles Lindbergh setelah penerbangan solonya melewati Atlantik. Kemudian Neil Armstrong dan 11 astronot Apollo setelah menyelesaikan misinya ke bulan, juga Nelson Mandela.
Dalam beberapa dekade terakhir, penghormatan dengan parade ‘ticker tape’ diberikan pada tim kemenangan termasuk tokoh besar Amerika.
Pada Rabu, sekitar satu ton konfeti dari potongan kertas dilemparkan dari 20 kaca gedung – yang menurut Aliansi Penduduk Kota New York dan organisator parade, kegiatan tersebut sudah jarang dilakukan. (Ant)