Presiden AS Nyatakan Razia Keimigrasian Segera Dimulai
Kelompok pegiat hak migran menilai bahwa umumnya ancaman terhadap para migran tidak terdaftar akan membahayakan masyarakat dan ekonomi AS, karena hal itu akan membuat orang dewasa kehilangan pekerjaan dan anak-anak bolos sekolah karena takut pada kemungkinan mereka akan dipindahkan dari Amerika dan dipisahkan dari keluarga.
“Kita harus siap, bukan hanya ketika Trump mengumumkannya, tapi karena penagkapan itu terjadi setiap hari dan jumlah yang ditangkap terus betambah,” kata Elsa Lopez, penyelenggara kelompok imigran New Mexico dan Kelompok pembela hak-hak pekerja Somos Un Pueblo Unido.
Kekhawatiran migran di perbatasan barat daya mencapai tigkat tertinggi pada Mei 2019 dibadingkan sejak 13 tahun lalu, tetapi menurun pada Juni karena Meksiko meningkatkan penegakan imigrasi.
Semakin banyak migran datang dari negara-negara di luar Amerika Tengah, termasuk India, Kuba dan Afrika. Sektor Patroli Perbatasan Del Rio, Texas pada Jumat melaporkan bahwa telah terjadi penangkapan lebih dari 1.000 warga Haiti sejak 10 Juni.
Anggota parlemen Demokrat mengunjungi stasiun Patroli Perbatasan El Paso, Texas pada Senin dan mengatakan para migran ditahan dalam kondisi yang mengenaskan, bahkan para tahanan wanita disuruh minum dari toilet.
Untuk ‘menghilangkan’ apa yang disebutnya sebagai ‘salah informasi’, Kepala Agen Patroli Perbatasan Roy Villareal mengeluarkan video yang menunjukkan bahwa air segar tersedia dari pendingin dan keran di sel di suatu pusat pemrosesan migran sektor Tucson, Arizona.
“Kami tidak memaksa orang asing untuk minum dari toilet,” kata Villareal, yang mengepalai sektor Tucson yang pada Mei lalu menangkap sekitar enam kali lebih banyak migran daripada sektor El Paso, yakni area perbatasan yang telah menanggung beban terbesar dari lonjakan migran. (Ant)