Presiden AS Nyatakan Razia Keimigrasian Segera Dimulai
JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat menyatakan bahwa pelaksanaan deportasi massal akan dimulai sebentar lagi, dan hal itu bersamaan dengan para pendukung migran AS yang telah menjanjikan komunitas mereka akan siap ketika petugas imigrasi datang.
Trump, yang mengusung program imigrasi garis keras sebagai isu utama untuk masa kepresidenannya dan upaya untuk kampanye Pilpres 2020, menunda operasi keimigrasian bulan lalu setelah tanggal yang direncanakan bocor ke pers. Namun, pada Senin (1/7) Trump mengatakan akan ada pertemuan untuk membahas operasi itu setelah libur perayaan Kemerdekaan AS pada 4 Juli.
“Operasi ini akan dimulai secepatnya, namun saya tidak menganggap ini sebagai suatu razia, kami hanya berupaya memindahkan orang-orang yang selama ini masuk ke Amerika secara ilegal,” ujar Trump kepada para wartawan di Gedung Putih pada Jumat (5/7).
Badan Imigrasi dan penegakan bea cukai Amerika Serikat (ICE) bulan lalu mengatakan operasi razia imigran itu menargetkan para migran tidak terdaftar yang baru saja tiba di Amerika Serikat untuk mencegah lonjakan penduduk Amerika Tengah di perbatasan barat daya.
Akan tetapi, ICE tidak langsung menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Trump.
Operasi imigrasi oleh ICE itu diperkirakan melibatkan tindakan “penangkapan tambahan”, di mana para migran tidak terdaftar yang bukan merupakan target langsung dari petugas imigrasi dapat ditangkap dalam operasi ini.
Dokumen pemerintah yang diterbitkan pekan ini oleh kelompok-kelompok pegiat hak migran menunjukkan beberapa operasi razia ICE di masa lalu telah menangkap lebih banyak lagi migran daripada yang telah ditetapkan sebagai sasaran.