Pak Harto di Balik Bedug Masjid Istiqlal, Umur Kayu 300 Tahun
Ketika Presiden Soeharto mengunjungi anjungan Kalimantan Timur yang mempunyai koleksi kayu berumur 300 tahun yakni kayu meranti.
Saat itu juga Soeharto memerintahkan mengubah kayu meranti gelondongan besar itu menjadi bedug, lalu dihadiahkan ke Masjid Istiqlal. Bedug memiliki ukuran yang sangat besar yakni panjang tiga meter, berdiameter 2,7 meter serta berat tiga ton.
“Keberadaan bedug ini jadi pajangan sekaligus untuk pembelajaran bagi generasi muda tentunya, bahwanya nenek moyang kita pernah menggunakan alat ini untuk menunjukkan waktu masuknya salat,” katanya.
Banyak pelajaran lagi yang bisa dilihat dari bedug ini yakni terdapat simbol-simbol keberagaman seperti bunga lotus, tulisan Arab tetapi berbahasa Jawa yakni Sengkala yang artinya simbol tahun matahari menurut kepercayaan orang Jawa.
Terdapat juga ukiran di beduk yang dibuat oleh pengukir kayu dari Jepara dan terdapat tulisan Basmalah serta kalimat sahadat.
Ia menegaskan, keberadaan bedug bukan untuk memanggil orang salat, tetapi penada masuknya waktu salat. “Bedug bukan memanggil orang salat, memanggil orang salat memakai adzan,” kata dia. (Ant)