Hindari Kredit Macet, Tabur Puja Tolak Pinjaman Anggota Baru
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Kerja yang seperti itu tidak benar, padahal di masing-masing Posdaya itu dana Tabur Pujanya mencapai Rp15 juta hingga Rp20 juta per pekan. Kalau dana sebanyak itu dimakan oleh oknum untuk kepentingan lain, bisa-bisa rugi KSU Derami. Bagi saya Posdaya yang demikian harus ditutup, dan harus disanksi,” tegasnya.
Kini, dengan kasus yang demikian, KSU Derami terus menyampaikan peringatan kepada setiap pengurus Posdaya dan juga AK untuk lebih teliti dalam menerima setiap pengajuan pinjaman modal usaha.
Setidaknya jangan ada lagi istilah perwakilan dalam pengajuan pinjaman modal usaha, dan ke depan harus berurusan langsung dengan nama orang yang tertera di data pengajuan dana.
Ayu juga menyatakan, semenjak adanya temuan kasus itu, Posdaya-Posdaya mulai tertib dan jujur dalam melakukan pengelolaan dana pinjaman modal usaha.
Dampaknya kini, proses pencairan dana berlangsung lebih teliti dan masyarakat yang dibantu benar-benar sesuai dengan misi Tabur Puja yakni membantu keluarga prasejahtera dengan upaya mengentaskan kemiskinan.
Dikatakannya, dengan adanya komitmen yang demikian, maka di tahun 2019 ini KSU Derami Padang turut melakukan upaya menekan rasio kredit bermasalah (NPL). Salah satu yang dilakukan, Tabur Puja menerapkan sistem pemetaan Posdaya rawan kredit macet.