Gubernur DKI Ingin Gabungkan Konsep Bisnis dan Budaya di TIM

Editor: Koko Triarko

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, usai ground breaking revitalisasi di TIM, Jalan Cikini Raya, Rabu (3/7/2019) malam. –Foto: Lina Fitria

“Justru kami berharap, mekanisme pasar dan mekanisme bisnis sejalan dengan kegiatan kebudayaan. Bagaimana itu bisa berjalan in line,” ujar Anies.

Menurut Anies, jika hal itu bisa dilakukan, pengelolaan TIM akan menjadi percontohan. “Bagaimana mekanisme pasar, mekanisme bisnis itu supportive terhadap kegiatan kebudayaan,” kata dia.

Anies ingin membuktikan, bahwa komersial dan kebudayaan atau kultural bisa berjalan beriringan.

“Ini perlu saya sampaikan, karena kita terbiasa menyaksikan antara komersial dengan kultural tidak sejalan. Di tempat ini, kita jadikan salah satu tempat untuk membuktikan, bahwa bisa kegiatan kultural dengan kegiatan komersial berjalan satu sama lain,” tegasnya.

Anies menyayangkan, selama ini kegiatan kebudayaan di TIM hanya ditopang oleh SKPD. Karena itu, Anies menugaskan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk melakukan revitalisasi dan mengelola TIM menjadi kawasan wisata komersial.

“Kami juga sedang memisahkan antara dinas pariwisata dan kebudayaan. Karena pariwisata memang kegiatan komersial, sementara kegiatan pengembangan kebudayaan itu bukan kegiatan komersial, tapi dia bisa didanai lewat keuntungan aktivitas komersial,” kata Anies.

Lihat juga...