BPBD NTB: 298 Desa di 68 Kecamatan Terdampak Kekeringan
MATARAM — Sebanyak 298 desa di Provinsi Nusa Tenggara Barat mulai terdampak kekeringan memasuki musim kemarau 2019.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB, H Ahsanul Khalik, mengatakan 298 desa terdampak kekeringan tersebut berada di 68 kecamatan di sembilan kabupaten/kota di NTB.
“Ada 137,959 Kepala Keluarga (KK) atau 549,011 jiwa yang terdampak kekeringan di NTB,” ujarnya di Mataram, Senin (1/7/2019).
Berdasarkan data dihimpun BPBD NTB di sembilan kabupaten/kota yang terdampak kekeringan terbanyak berada di Kabupaten Lombok Utara dengan 86 desa meliputi delapan kecamatan.
Di Lombok Tengah 46 desa dengan tujuh kecamatan, Sumbawa 42 desa dengan 17 kecamatan, Bima 36 desa dengan 10 kecamatan, Lombok Barat 28 desa dengan enam kecamatan, Lombok Timur 18 desa lima kecatan, Dompu 16 desa meliputi tujuh kecamatan, Sumbawa Barat 13 desa dengan tiga kecamatan dan Kota Bima 13 desa dengan lima kecamatan.
“Ini data sementara dan kita perkirakan jumlahnya masih akan bertambah,” terang Ahsanul Khalik.
Mantan Kepala Dinas Sosial NTB ini, menegaskan dari data yang berhasil di himpun tersebut, BPBD melakukan antisipasi kekeringan tahun 2019. Untuk jangka panjang, pihaknya akan melakukan penanaman pohon di berbagai lokasi di Kota dan Kabupaten Bima.
Kemudian membangun waduk waduk baru untuk penampungan air, yang juga bisa dipakai jadi air pertanian dan menahan air yang langsung turun dari bukit-bukit yang ada di Bima ssehingga tidak terjadi banjir yang apabila terjadi curah hujan yang besar dan lama.
“Di bebrapa kahupaten kota kita juga membangun sumur bor di wilayah wilayah yang menjadi langganan kekeringan, tapi tentu jumlahnya masih kurang karena sebaran wilayah kekeringan cukup luas, di hampir semua wilayah kecuali Kota Mataram,” ungkapnya.