BPBD Bali Lakukan ‘Trauma Healing’ kepada Siswa Terdampak Gempa

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

BADUNG –   Lima hari pascagempa yang mengguncang pulau Bali sebesar 5,8 SR Tim Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Bali dan BPBD Kabupaten Badung terus melakukan asesmen dan koordinasi dengan pihak sekolah untuk pelaksanaan trauma healing pemulihan pascabencana.

Kalaksa BPBD Bali, Made Rentin, menjelaskan, kegiatan trauma healing baru dapat dilaksanakan mengingat beberapa hari ini sekolah dan anak-anak diliburkan, karena siswa/siswi mengalami ketakutan dan trauma saat gempa tiba-tiba mengguncang Bali beberapa hari yang lalu.

Kalaksa BPBD Bali Made Rentin. -Foto: Sultan Anshori.

“Baru saja saya mendapat laporan dari Tim BPBD yang ada di lapangan bahwa sedang berlangsung kegiatan trauma healing,” ujar Made Rentin saat ditemui, Sabtu (20/7/2019).

Trauma healing  yang berlokasi di SDN 1 Ungasan itu, menghadirkan siswa sebanyak 230 orang, dan unsur guru sebanyak 24 orang.

Sekolah SDN 1 Ungasan merupakan salah satu sekolah yang mengalami rusak parah akibat gempa yang berpusat di perairan dekat Uluwatu tersebut.

Kalaksa BPBD Bali menyampaikan apresiasi kepada Tim Gabungan BPBD Kabupaten Badung, yang telah bergerak cepat dan tepat hadir di tengah masyarakat melakukan pendampingan sebagai upaya pemulihan psikis pascagempa 16 Juli yang lalu.

Seminggu sebelum gempa terjadi, BPBD Provinsi Bali juga sudah mengeluarkan imbauan pendidikan tangguh bencana yang secara khusus ditujukan kepada lembaga pendidikan baik perguruan tinggi maupun sekolah (TK, SD, SMP, SMA/SMK).

Imbauan ini dikeluarkan karena momentum mahasiswa/siswa baru yang melaksanakan MPLS/MOS, sehingga di dalam pembekalan agar diisi dengan materi penanggulangan bencana.

Lihat juga...