Bebek Pedaging dan Petelur Beri Penghasilan Tambahan Petani Palas

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

“Memelihara bebek sebanyak 500 ekor dengan sekitar 400 bisa dijual setiap satu masa panen, bisa memperoleh hasil Rp20 jutam” sebutnya.

Hasil telur bebek dari sejumlah peternak siap dikirim ke pasar. Foto: Henk Widi

Selain Mei Dwiono, pemanfaatan lahan pertanian untuk memelihara bebek dilakukan petani Sukamulya. Berbeda dengan bebek pedaging, petani bernama Mat Kasim memilih memelihara bebek petelur.

“Awalnya hanya sering melihat peternak bebek dari kabupaten Pringsewu ke sini untuk menggembala, saya belajar ilmunya dan mulai ikut beternak,” papar Mat Kasim.

Bebek diakuinya mulai produktif bertelur memasuki usia 6 bulan. Ia membeli usia 5 bulan dengan harga Rp50.000 dan sebulan kemudian mulai belajar bertelur. Selama hampir tiga tahun beternak ia memanfaatkan lahan sawah untuk menggembala. Saat kemarau ia membuat pakan olahan.

Saat berproduksi, Mat Kasim menyebut dalam sehari ratusan ekor bebek miliknya menghasilkan telur beragam. Dalam satu kawanan bisa mengumpulkan 100 hingga 200 butir per hari. Jumlah tersebut bisa berkurang saat kemarau akibat pakan alami dari sawah berkurang. Dalam sepekan dengan hasil telur sekitar 1.000 butir ia bisa mendapatkan hasil Rp1,8 juta. Hasil tersebut diperoleh selain dari hasil menanam padi.

“Beternak bebek menjadi konsep pertanian terintegrasi karena memanfaatkan lahan persawahan,” ungkap Mat Kasim.

Lihat juga...