BAZNAS: ‘Kurban Berdayakan Desa’ Muliakan Peternak Mustahik
Editor: Koko Triarko
“Mungkin susah dapat bibit ternak yang baik. Maka LPPM, salah satu fungsinya adalah pemulihan ternak jantan. Jadi, kita ambil bibit jantan terbaik,” tuturnya.
Kemudian ternak jantan itu dikawinkan dengan bangkalan-bangkalan yang ada di Balai Ternak (BT). Ada sekitar 21 BT yang BAZNAS besarkan di Indonesia.
Jadi, tegas dia, redistribusion of development itu bukan cuma uang, tapi bibit terbaik. Sehingga secara jangka panjang, mereka menghasilkan ternak-ternak terbaik di wilayah itu.
Bahkan, menurutnya, di luar program BAZNAS sekali pun mereka akan terdampak. “Restribusi ini masuk juga dalam aspek pengalih teknologi dan pengetahuan. Jadi, selama ini mereka nggak ngerti. Contoh yang kita lihat ada kambing yang begitu kurus sekali, karena ternyata makannya mungkin bulunya sendiri, jadi kurang mineral,” ujarnya
Contoh lainnya lagi, kata Randi, sapi yang sudah mau birahi berapa lama rentan waktunya. Kalau peternak tidak dikasih tahu teknologi, tentu mereka akan kehilangan kesempatan untuk lebih banyak pengetahuan dalam pengembangan ternaknya.
Dengan program LPPM BAZNAS ini, para peternak tersebut akan diberi pendampingan dan pelatihan dalam memelihara ternaknya. Kemudian bentuk lain dari redistribution of develompent ini, BAZNAS juga membantu mereka membukakan pasar.
“Nah, bentuk Kurban Berdayakan Desa bukan untuk pasar. Kita membantu mereka untuk memasarkan ternaknya. Sehingga mereka dapat margin yang lebih besar,” tukasnya.
Untuk jangka panjang, program ini diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah. Baik itu secara gizi dengan asupan protein dari daging ternak kurban itu bisa mengangkat penurunan kemiskinan yang ada di Indonesia.