Sumur Bor Jadi Solusi Sulitnya Air Bersih di Lampung Selatan
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Pasokan air bersih yang mulai berkurang di sejumlah wilayah Lampung Selatan (Lamsel), akibat musim kemarau, membuat sejumlah warga mulai membuat sumur bor dengan kedalaman bervariasi.
Suhadi, salah satu warga Dusun Way Baka, Desa Bakauheni, menyebut sumur bor menjadi tumpuan warga. Beberapa warga yang sudah memiliki sumur bor, bahkan menjual airnya untuk kebutuhan warga.
Menurut Suhadi, sumur bor menjadi salah satu investasi saat musim kemarau melanda. Meski harus mengeluarkan biaya hingga mencapai lebih dari Rp15 juta, ia memastikan fasilitas sumur bor menghindarkannya dari kesulitan air bersih. Meski demikian, satu kendala saat membuat sumur bor, tidak semua kontur tanah di Bakauheni bisa dibuat sumur bor.
Suhadi menyebut, hanya beberapa lokasi yang memiliki potensi bisa dibuat menjadi sumur bor. Di wilayah Way Baka, sebagian bahkan dimanfaatkan sebagai sumber mata air untuk penyediaan air minum dan sanitasi masyarakat (Pamsimas).
Meski dikelola oleh Desa Kelawi, masyarakat yang terjangkau jaringan pipa bisa menikmati air bersih dengan sistem iuran untuk pemeliharaan jaringan.

“Pasokan air yang menipis dari sumur dalam, stok dari tandon air hujan membuat warga Bakauheni di perbukitan mulai kesulitan air bersih, bagi yang memiliki sumur bor tetap bisa memiliki sumber air, tapi ada yang harus membeli,” ungkap Suhadi, Sabtu (22/6/2019) petang.
Kepemilikan sumur bor juga diakui Sepron, menjadi berkah sekaligus membantu warga sekitar. Ia menyebut, pada sejumlah titik pembuatan sumur bor sulit dilakukan. Beberapa warga bahkan telah mengeluarkan biaya ekstra, namun belum bisa menemukan sumber air bersih.