Sembilan Alat Seismograf Akan Dipasang di Maluku

Ilustrasi -Dok: CDN

AMBON – Pusat Gempa dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), akan memasang sembilan alat sensor seismograf di Maluku pada 2019.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapan BPBD Maluku, John Hursepuny, mengatakan, sembilan alat sensor seismograf itu direncanakan dibangun dua unit di kabupaten Maluku Tengah serta masing-masing satu unit di kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) maupun Buru Selatan, Kepulauan Tanimbar, Maluku Barat Daya(MBD), Maluku Tenggara, Kepulauan Aru serta kota Ambon.

Karena itu, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, telah menyurati Pemprov Maluku agar memfasilitasi para kepala daerah yang menjadi program pemasangan sensor seismograf tersebut pada 8 Mei 2019.

“Surat tersebut telah ditindaklanjuti Sekda Maluku, Hamin Bin Thahir, pada 23 Mei 2019, dengan menyurati para Bupati/Wali Kota untuk permohonan lahan milik pemerintah daerah bagi pemasangan alat sensor seismograf tersebut,” ujarnya, Selasa (4/6/2019).

Pemasangan alat sensor seismograf itu bertujuan untuk memantau gempa bumi, guna meningkatkan kecepatan dan akurasi informasi gempa bumi.

Sehubungan dengan itu, dibutuhkan lahan milik pemerintah daerah dengan luas 4 x 4 meter, dan lahan untuk antena VSAT seluas 2×2 meter.

“Mengingat pentingnya upaya mitigasi dimaksud, maka mohon dukungan dan kerja sama untuk menyediakan lahan milik pemerintah daerah,” kata John, mengutip surat Sekda Maluku.

Sebelumnya, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengemukakan, di Maluku sedikitnya terdapat lima zona sumber gempa bumi tektonik yang dapat membangkitkan tsunami, yaitu zona subduksi lempeng laut Maluku, zona subduksi Utara Seram, zona Sesar Naik Selatan Seram, zona Subduksi Banda dan Weber Deep serta zona Greben Aru.

Lihat juga...