Ratusan Penumpang KMP Mutiara Persada II Tuntut Kompensasi
Editor: Makmun Hidayat
Lia menyebut imbas kendaraan pribadi masih berada di dalam kapal ia tidak bisa pulang kampung. Bersama ratusan penumpang lain ia bahkan rela menginap di Pelabuhan Bakauheni.
Senada dengan Lia, penumpang KMP Mutiara Persada II yang kandas bernama Santo masih menunggu kapal bisa direposisi dan sandar di dermaga. Laki-laki tujuan Palembang tersebut mengaku seusai penumpang dievakuasi telah dijanjikan kapal bisa ditarik saat air laut pasang.
Meski demikian kemampuan kapal penarik dan kondisi kapal yang terkena batu karang membuat kapal masih belum bisa direposisi.
“Sebagian pemilik kendaraan ada yang masih ingin bertahan di kapal menunggu kapal bisa ditarik sekaligus menjaga barang-barang,” ungkap Santo.
Belum berhasilnya upaya penarikan kapal diakui Warsa, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (DPC Gapasdap) Bakauheni. Didampingi Mochtar selaku manajemen perwakilan PT. Atosim Lampung Pelayaran (ALP), disebutkan masih terus mengusahakan menarik kapal yang kandas. Sejumlah penumpang tujuan Lampung, Palembang bahkan sudah didata untuk bisa melanjutkan perjalanan.
“Kami harap semua bersabar karena masih akan dicarikan kapal bantuan dari Banten atau Pelindo agar bisa menarik kapal yang kandas,” ungkap Warsa menenangkan penumpang.
Warsa yang mengetuai sejumlah perusahaan pelayaran di bawah naungan Gapasdap Bakauheni juga meminta operator mencarikan hotel. Sebab hingga malam hari proses reposisi kapal yang kandas belum bisa dilakukan.
Sejumlah penumpang disebutnya diminta menginap di Pelabuhan Bakauheni atas imbas dari penuhnya sejumlah hotel yang ada di Lamsel. Sejumlah penumpang kapal yang kandas bahkan sebagian masih memilih menginap terutama pemilik kendaraan pribadi.