PPDB Sistem Zonasi Kecewakan Murid Berprestasi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Sementara itu, Rachmat Hidayat, S. Sos, MPA, Ph. D, pemerhati PPDB sistem zonasi mengaku, sepakat dengan pemberlakuan sistem zonasi dalam PPDB 2019. Walaupun masih diperlukan banyak perbaikan menurut Rachmat, pemberlakuan sistem zonasi dinilai langkah yang tepat.
“Karena selama ini akses terhadap sekolah-sekolah negeri terbaik hanya dapat diakses oleh kalangan minoritas masyarakat menengah ke atas. Preferensi penggunaaan nilai UN (Ujian Nasional) sebagai justifikasi dalam PPDB hanya menguntungkan mereka,” ujar Rachmat.
Rachmat mengatakan, berlakunya sistem zonasi ini justru menjadi tantangan bagi sekolah yang dianggap favorit. Menurutnya, bisa jadi selama ini sekolah-sekolah favorit selalu menjadi sekolah terbaik karena memang mendapatkan siswa yang cenderung dengan prestasi seragam.
“Pasti mereka (sekolah favorit) menjadi sekolah terbaik karena yang daftar dan masuk di sana adalah siswa-siswa terbaik dari sekolah sebelumnya. Sistem zonasi akan memaksa sekolah menerima siswa dengan nilai tertinggi hingga terendah, dan di situlah sistem pembelajaran di sekolah tersebut akan diuji,” imbuhnya.