PKL di Pelabuhan Bakauheni, Siswa Dapat Ilmu Baru

Editor: Koko Triarko

Selain Cindi, sejumlah taruna dan taruni Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) juga ikut membantu pelayanan di loket pembelian tiket. Olive, salah satu taruni STTD, menyebut sebanyak 77 taruni asal Papua sebagai siswa jurusan transportasi ditempatkan di pelabuhan Bakuheni dan Merak.

Saat arus mudik atau H-7 Lebaran, ia ditempatkan di pelabuhan Merak dan di Bakauheni hingga tujuh hari setelah Lebaran.

“Selama ini kami sebagai pelajar hanya mempelajari sistem penjualan tiket sebagai teori, namun saat angkutan lebaran diterapkan,” ungkap Olive.

Penempatan sejumlah taruna dan taruni STTD, diakuinya dibagi dalam shift pagi, siang dan malam. Taruna dan taruni ditugaskan di loket penjualan tiket kendaraan roda empat sebanyak 19 loket, loket kendaraan roda dua sebanyak 15 loket dan 17 loket pejalan kaki. Selain membantu masyarakat, para taruna dan taruni bisa menerapkan ilmu yang dipelajari di bangku pendidikan.

Sugeng Purwono, Manager Operasional PT ASDP Indonesia Ferry cabang Bakauheni, menyebut para pelajar ikut dilibatkan saat angkutan lebaran. Sebagai tugas pelayanan, sejumlah pelajar dari SMK dan SMA asal Bakauheni, ditempatkan di Bakauheni.

“Ratusan pelajar Pramuka, siswa PKL dan taruna STTD sangat membantu pelayanan selama arus mudik dan balik. Selain sebagai pelayanan, para siswa bisa menerapkan teori yang diperoleh saat belajar di bangku pendidikan,” pungkasnya.

Lihat juga...