Pertumbuhan Ekonomi di Bali, Meningkat
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Sementara itu, penahan laju investasi di triwulan II 2019 bersumber pada sektor Real Estate (turun sebesar -1,44% dengan SBT 1,44%).
Peningkatan kinerja usaha didukung oleh kondisi keuangan perusahaan pada triwulan sebelumnya yang secara umum masih terjaga.
Hal ini tercermin dari Saldo Bersih (SB) kondisi likuiditas perusahaan yang sebesar 43,41%. Sebagian besar responden atau sebanyak 48,84% menjawab kondisi likuiditas perusahaan pada triwulan I 2019 cukup baik.
Sementara itu, hanya 5,43% responden yang mengkonfirmasi kondisi likuiditas yang lebih buruk dibandingkan periode sebelumnya.
“Sejalan dengan hal itu, kondisi keuangan perusahaan berdasarkan rentabilitas juga terjaga, dengan saldo bersih sebesar 44,19%,” katanya lagi.
Selain itu, sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, penggunaan tenaga kerja pada triwulan II 2019 juga terindikasi tumbuh positif, meski melandai dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Hal ini tercermin dari SBT penggunaan tenaga kerja yang tumbuh positif sebesar 3,03%, meski lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 10,76%.
Dari sisi harga, tekanan harga jual pada triwulan II 2019 terindikasi mengalami peningkatan pada level yang rendah, tercermin dari perkiraan nilai SBT yang sebesar 20,23%.
Peningkatan ini tidak lepas dari faktor musiman, seiring dengan masuknya peak season pariwisata dan perayaan Hari Besar Keagamaan pada triwulan II 2019. Namun demikian, peningkatan terjaga pada level yang rendah seiring dengan terjaganya ekspektasi inflasi masyarakat.
“Berdasarkan perkembangan SKDU, didukung dengan model proyeksi dan hasil survei-survei lainnya dari KPwBI Provinsi Bali, pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II 2019 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2019, yakni dengan kisaran 6 %-6,40% (yoy),” imbuh pria asal Yogyakarta ini.