Penderita DBD di Kota Bekasi Capai 610 Kasus

Ilustrasi - Pantau jentik nyamuk cegah DBD -Dok: CDN

BEKASI — Jumlah penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bekasi, Jawa Barat bergerak dinamis selama lima bulan terakhir. Bila ditotal dari Januari hingga Mei 2019 lalu, jumlah warga yang terserang penyakit ini mencapai 610 kasus.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Syukrawati, mengatakan, pada Januari 2019 lalu jumlah penderita penyakit ini mencapai 75 orang. Lalu pada Februari angkanya menurun jadi 53 kasus.

Pada bulan Maret angkanya melonjak hingga 200 kasus. Pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya pencegahan di lingkungan masyarakat sehingga pada April angkanya kembali turun menjadi 152 kasus.

“Terakhir bulan Mei kembali turun dibanding bulan sebelumnya menjadi 130 kasus, sehingga bila ditotal ada 610 kasus dari Januari-Mei 2019,” ujarnya di Bekasi, Senin (24/6/2019).

Dezi mengatakan, penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk aides aigepty. Pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya untuk menekan wabah penyakit ini.

Selain melalui pengasapan atau fogging, pemerintah juga telah membentuk 80 lebih kader jumantik di seluruh puskesmas yang ada. Mereka bertugas di 56 kelurahan yang ada di Kota Bekasi.

Menurutnya, kader jumantik bertugas melakukan pengawasan dan sosialisasi tentang bahaya DBD ke rumah-rumah warga. Bahkan kader jumantik wajib memberantas jentik nyamuk bila ditemukan di permukiman warga.

“Kami juga minta kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya, terutama yang tinggal berdekatan dengan kebun. Warga juga membersihkan barang-barang atau suatu tempat di rumahnya dari genangan air karena berpotensi menjadi sarang nyamuk,” katanya.

Lihat juga...