Minyak Jatuh di Tengah Ancaman Tarif Terhadap Meksiko

Ilustrasi: Pemandangan anjungan minyak lepas pantai di Teluk Meksiko (Reuters/Henry Romero)

NEW YORK — Harga minyak jatuh pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena ancaman tarif terbaru pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap Meksiko meningkatkan kekhawatiran terhadap perdagangan energi dan prospek ekonomi global.

Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Juli turun 3,09 dolar AS atau 5,5 persen menjadi menetap pada 53,50 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. WTI mencapai terendah sesi di 53,41 dolar AS per barel, terlemah sejak 14 Februari.

Sementara patokan internasional, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli turun 2,38 dolar AS atau 3.6 persen, menjadi ditutup pada 64,49 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Brent menyentuh terendah sesi di 64,37 dolar AS per barel, terendah sejak 8 Maret.

Minyak AS kehilangan hampir 8,75 persen untuk minggu ini dan harga minyak mentah Brent turun lebih dari 6,0 persen. Sementara sepanjang Mei, Brent membukukan penurunan 11 persen dan WTI jatuh 16 persen, kerugian bulanan terbesar mereka sejak November.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Kamis (30/5/2019) bahwa ia akan mengenakan tarif lima persen terhadap semua barang impor Meksiko mulai 10 Juni, sehingga dapat menekan negara itu untuk menghentikan imigran tidak berdokumen yang melintasi perbatasan, dan secara bertahap akan meningkatkan tarif sampai masalahnya teratasi, sebuah langkah yang membuat banyak orang khawatir.

Meksiko adalah salah satu mitra dagang terbesar AS dan pemasok utama minyak mentah.

Para ahli mengatakan langkah itu dapat menekan perdagangan energi lintas batas yang telah lama menguntungkan, terutama mengenai kilang AS yang menggunakan minyak Meksiko.

Lihat juga...