Mencairnya Es di Greenland Berpotensi Pengaruhi Laut Indonesia

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

JAKARTA — Peningkatan suhu yang terjadi di titik terpanas musim panas, secara tidak langsung berpengaruh pada kondisi di Indonesia. Mencairnya es yang ada di Greenland berpotensi menyebabkan kenaikan permukaan laut di Indonesia.

Kasubbid Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Siswanto, M.Sc menjelaskan, meningkatnya tinggi permukaan laut akan menimbulkan dua efek lainnya pada Indonesia.

“Akan ada potensi pulau-pulau kecil akan menghilang dan daerah yang terdampak rob akan semakin luas,” kata Siswanto, Selasa (18/6/2019).

Naiknya suhu di Greenland, yang menurut para ahli Klimatologi, pada tahun ini menyebabkan pencairan es yang lebih luas dalam waktu yang lebih cepat.

Tercatat kenaikan yang cukup ekstrim yaitu 40 derajat Fahreinheit di atas suhu normal, yang mampu mempengaruhi kurang lebih 45 persen dari lapisan es yang ada di daerah Arktik.

Siswanto menjelaskan bahwa pada musim panas di Arktik, memang terjadi beberapa kali suhu tinggi, seperti yang tercantum pada data.

“Pada 23 Juni, gerak semu peredaran matahari menunjukkan posisi 23,5 Lintang Utara. Yaitu posisi terjauh Utara sebelum kembali ke khatulistiwa dan Belahan Bumi Selatan. Itu yang menyebabkan sudut datang penyinaran lebih besar di sudut Belahan Bumi Utara dibandingkan yang Selatan. Konsekuensinya, panas yang diterima BBU akan lebih besar,” urai Siswanto.

Ia menambahkan, secara umum saat ini merupakan puncak musim panas.

“Selama Juni-Juli kan memang puncaknya. Jadi wajar kalau memang panasnya lebih tinggi,” ucapnya lebih lanjut.

Data mencatat, kali terakhir terjadi proses pencairan es yang cukup signifikan adalah di 2012.

Lihat juga...