Kebakaran Hutan di Kanada Paksa 10.000 Orang Tinggalkan Rumah
TRENTON – Hingga Jumat (31/5/2019), lebih dari 10.000 orang telah meninggalkan permukiman di Provinsi Alberta, Kanada. Sementara, ratusan petugas pemadam berjuang untuk menaklukkan di jago merah.
Banyak orang yang mengungsi adalah anggota suku asli dan komunitas Metis. Banyak dari mereka telah kehilangan lebih dari rumah mereka. “Seperti sepotong roti yang terbakar di sana,” kata Blake Desjarlais, anggota Dewan Umum Permukiman Metis, Sabtu (1/6/2019) malam.
Menurutnya, seluruh tanah telah jadi arang, jalur perangkap hancur, saluran air hancur, kabin berburu orang, kabin pemancingan, aset ternak disebutnya juga hancur. Ada 29 titik api aktif di Alberta dengan 10 titik tak terkendali.
Sementara itu, di sebelah utara Provinsi Ontario, pesawat militer ketiga dan dua helikopter dikirim untuk membantu mengungsikan orang dari Pikangikum First Nations. Sebelumnya, masyarakat mengumumkan keadaan darurat, sebab masyarakat terancam oleh kebakaran hutan seluas 3.000 hektare.
Para peneliti mengatakan perubahan iklim membuat kebakaran sering terjadi di Kanada. “Kita harus belajar untuk hidup dengan kebakaran,” kata Mike Flannigan, seorang profesor kebakaran hutan di University of Alberta.
Diramalkannya, masa depan yang berasap dan panas, untuk musim panas di Kanada. Sebanyak 3,4 juta hektare lahan dilahap kebakaran hutan pada 2017. Pada April dilaporkan, perubahan iklim di Kanada kondisinya bertambah hangat hingga dua kali lebih tinggi dibandingkan belahan lain dunia. (Ant)