Ramadan, Operasional Tol Sumatera Pengaruhi Tingkat Konsumsi BBM
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Masyarakat yang kerap tidak bepergian pada sore hari selama ramadan kerap mencari hidangan berbuka puasa atau takjil, terlebih Bakauheni menjadi tempat transit sekaligus banyak pekerja sektor jasa transportasi pelabuhan dan tol Sumatera menetap di kawasan ini,” terang Nugroho, saat dikonfirmasi Cendana News, Rabu (22/5/2019).
Nugroho menyebut selama ramadan tidak menambah stok bahan bakar karena mekanisme pengisian akan segera dilakukan sebelum tangki bunkes habis. Selama ini stok yang disediakan meliputi bahan bakar minyak jenis Pertalite sebanyak 8 Kilo Liter (KL), jenis Pertamax sebanyak 8 Kilo Liter dan jenis Solar disediakan sebanyak 16 Kilo Liter.
Sejak tiga tahun terakhir ia menyebut SPBU tersebut hanya menjual bahan bakar nonsubsidi dan mulai tidak menjual premium yang merupakan BBM bersubsidi.

Tingkat kebutuhan bahan bakar diakuinya berpengaruh pada stok yang disediakan. Pada kondisi normal ia menyebut stok Pertalite sebanyak 8 KL bisa habis dalam waktu dua hari terlebih saat bulan suci ramadan bisa lebih cepat.
Sementara jenis Pertamax sebanyak 8 KL disediakan untuk kebutuhan sepekan sekali. Jenis bahan bakar yang paling cepat habis merupakan solar dengan stok 16 KL habis dalam waktu satu hari. Stok tersebut diakuinya disediakan dalam sebanyak 4 dispenser.
Peningkatan permintaan bahan bakar selain faktor bulan ramadan disebutnya imbas pengoperasian tol yang sudah berbayar sejak 17 Mei silam. Sebab sebagian kendaraan yang akan masuk tol dari gerbang tol Bakauheni Utara kerap harus mengisi bahan bakar solar untuk truk dan pertalite atau pertamax untuk kendaraan pribadi.