Keunikan Rumah Adat Betiang di Anjungan Jambi TMII
Editor: Mahadeva
Bagian dalam rumah adat Betiang terdiri dari berbagai bagian yang menarik. Serambi muka sebagai tempat kegiatan kaum laki-laki. Serambi dalam atau ruang tengah, terdiri dari kamar tidur utama, kamar anak gadis, ruang laren dan pendapuran. Ruang tengah sering digunakan sebagai ruang penyambutan tamu agung kerajaan, atau diadakannya pesta pernikahan mulia. Juga digunakan untuk musyawarah Ninik Mamak dan Tuo-tuo Tengganai (pemuka adat).
Sedangkan ruang tidur utama adalah tempat kepala keluarga atau raja beristirahat bersama istri. Kamar anak gadis merupakan tempat bercengkerama sesama anak gadis, sekaligus ruang menenun dan membatik. Adapun ruang Laren digunakan sebagai ruang tamu, sekaligus ruangan belajar mengaji, ruangan makan bersama sambil bercengkerama antar keluarga dan anak-anak gadis.
Di ruang utama, tersaji replika Pelaminan Putro Ratno, yang merupakan peninggalan raja-raja Jambi masa lampau. Pelaminan tersebut digunakan sebagai tempat untuk acara pernikahan dan penobatan raja. Untuk acara pernikahan, Pelaminan Putro Ratno di masa lampau memiliki 7 (tujuh) anak tangga yang melambangkan mempelai pria berasal dari keturunan raja.
Lima anak tangga melambangkan mempelai pria berasal dari golongan rakyat biasa. Dan tiga anak tangga, jika mempelai berasal dari orang terkemuka. Namun sejak agama Islam masuk ke daerah Jambi, tradisi berubah sehingga yang digunakan hanya tiga anak tangga saja dalam setiap upacara pernikahan.
