Inilah Terobosan Masjid Jogokariyan Berdayakan Ekonomi Warga 

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

YOGYAKARTA – Siapa yang tak mengenal Masjid Jogokariyan? Salah satu masjid bersejarah di kota Yogyakarta ini memang begitu dikenal di kalangan umat Muslim karena berbagai keistimewaannya. 

Meski hanya sebuah masjid di tengah kampung, namun Masjid Jogokariyan memiliki berbagai program dan gagasan brilian yang tidak dimiliki masjid-masjid mana pun di daerah lainnya.

Kebijakan mengganti sandal atau kendaraan jamaah yang hilang, mengupayakan saldo infak agar selalu berjumlah nol rupiah, hingga pengguliran ATM beras, dan sebagainya, adalah sejumlah keistimewaan masjid di kecamatan Mantrijeron Yogyakarta.

Ciri yang juga membedakan Masjid Jogokariyan dengan masjid lainnya adalah fungsi dan perannya di tengah masyarakat. Selain sebagai tempat beribadah dan berdakwah, Masjid Jogokariyan juga merupakan pusat pemberdayaan sekaligus penggerak ekonomi masyarakat sekitar.

Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi, Pengurus Masjid Jogokariyan, Jardianto, mengatakan, pemberdayaan ekonomi dilakukan sebagai salah satu strategi untuk memakmurkan masjid itu sendiri.

Mereka percaya jika ekonomi masyarakat meningkat, maka warga pun juga akan semakin giat dalam beribadah, berinfak, dan memakmurkan masjid.

Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi Pengurus Masjid Jogokariyan, Jardianto – Foto: Jatmika H Kusmargana

“Setiap bulan Ramadan kita adakan pasar sore Ramadan yang diikuti ratusan pedagang. 50 persen lebih adalah jamaah masjid atau warga sekitar. Uniknya awal-awal dulu mereka itu tidak mau berjualan. Walaupun sudah kita beri modal. Termasuk jika dagangan tidak laku kita beli,” katanya, Rabu.

Lihat juga...