Beri Solusi Diare dengan Aplikasi Game, Mahasiswa UNEJ Raih Juara di Malaysia
Editor: Koko Triarko
Aplikasi game itu kemudian mereka namakan Komandan H.
“Seringnya masyarakat meminum obat antibiotik jika terkena diare, padahal tidak semua penyakit diare harus diobati dengan antibiotik. Karena jika pengobatan diare dengan antibiotik tidak terkontrol, bakal mengakibatkan resistensi. Di lain sisi, penyakit diare sering diremehkan, padahal jika pasien sampai mengalami dehidrasi, berpotensi membawa kematian,” kata Ferry Fitriya Ayu Andira.
Ketiganya akhirnya memilih pengobatan herbal untuk pengobatan diare, mengingat sebenarnya obat untuk diare sudah cukup tersedia di alam Indonesia, seperti kunyit, lengkuas, daun jambu biji dan lainnya.
Di dalam aplikasi game ‘Komandan H’, anak-anak diajak mengenal apa itu penyakit diare, tanda-tanda penyakit diare, cara menangani penyakit diare hingga cara meramu obat herbal untuk penyembuhan penyakit diare.
Aplikasi game ‘Komandan H’ yang mereka gagas kemudian dicoba pada siswa SDN 02 Tegalgede, Jember. Hasilnya, banyak siswa yang tertarik memainkan aplikasi game ini, apalagi bisa diatur akan bermain sendiri atau berkelompok.
“Komandan H kami susun seperti permainan monopoli. Siswa atau kelompok siswa berlomba menuju garis akhir dengan terlebih dahulu menjawab soal yang diberikan secara bertahap,” ungkap Yuli.
Hasilnya, menggembirakan. Banyak siswa yang tertarik memainkan ‘Komandan H’, sehingga diharapkan pengetahuan mereka akan penyakit diare pun muncul. Termasuk pengetahuan meramu obat herbal untuk penyakit diare.
Hebatnya karya ketiganya yang diberi judul “The Impact of Conseling Using “Komandan H” Educational Game Through Gadgets to Children’s Knowledge and Interest of Herbal Medicine for Diarrhea at 02 Tegalgede Elementary School, Sumbersari Distric, Jember Regency, Indonesia”, menyabet medali emas dalam ajang yang digelar oleh The International Institute of Engineers and Researcher (IIER) Malaysia pada 18 dan 19 Mei 2019.