Seorang Wartawati Irlandia Utara Tewas Ditembak di Tengah Kerusuhan

Anggota keluarga korban mengadakan konferensi pers setelah pengumuman keputusan apakah akan menuntut tentara yang terlibat Bloody Sunday di Londonderry Irlandia Utara, Kamis (1432019) - (Foto Ant)

BELFAST – Seorang wartawati Irlandia Utara, Lyra McKee, tewas ditembak saat kerusuhan berlangsung di Londonderry, Kamis (18/4/2019) malam.

Kematian wartawati berusia 29 tahun itu, mengguncang kota tersebut. Pihak kepolisian mengatakan, serangan itu mungkin dilakukan oleh kelompok militan nasional. Kelompok, yang menentang kesepakatan perdamaian Jumat Agung di 1988 lalu.

Kerusuhan melanda daerah Creggan, yang banyak ditinggali kalangan nasionalis. Di kota tersebut, pada Kamis larut malam, setelah para polisi melakukan penggerebekan. Para petugas mengatakan, mereka berupaya mencegah kalangan militan melancarkan serangan pekan ini.

Setidaknya ada 50 bom bensin yang dilemparkan dan dua mobil dibakar. Wartawati Lyra McKee tewas ditembak, tak lama setelah Dia mengunggah sebuah foto di Twitter soal aksi kekerasan, yang digambarkannya sebagai kejadian, yang benar-benar gila.

“Pada pukul 11.00 tadi malam seorang pria bersenjata muncul dan melancarkan tembakan ke arah polisi dan seorang perempuan bernama Lyra McKee dan wartawan berusia 29 tahun terluka, dan kemudian meninggal,” kata seorang pejabat kepolisian Irlandia Utara, Mark Hamilton, Sabtu (20/4/2019).

Lyra, yang di 2006 dinobatkan sebagai Wartawan Muda Sky News di tahun ini, sebelumnya, sedang menulis buku soal anak-anak muda yang hilang selama tiga dasawarsa konflik antar-kelompok di Irlandia Utara. Kasus tersebut sebagian besar diselesaikan melalui kesepakatan 1988. Ia juga telah membuat banyak tulisan soal perjuangannya tumbuh dewasa sebagai seorang gay. Kepolisian mengatakan, mereka menganggap peristiwa yang membuat Lyra tewas itu sebagai serangan teroris, dan telah mulai melakukan penyelidikan pembunuhan.

Lihat juga...