Produksi Padi Ladang Diharapkan Dapat Jadi Alternatif

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

SAMARINDA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengharapkan produksi padi ladang dapat menjadi alternatif bagi pemda dalam memenuhi kebutuhan pangan. Provinsi yang dikenal dengan Bumi Etam Kaltim ini sebagian besar masih tergantung pasokan dari luar daerah.

Kepala DPTPH Kaltim, Ibrahim. Foto: Ferry Cahyanti

Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim, Ibrahim, menilai padi ladang mampu mendukung memenuhi kebutuha. “Saat ini produksi beras lokal kita masih bergantung melalui padi sawah. Ke depan untuk mendukung pemenuhan produksi beras dalam menuju swasembada beras, alternatif kita manfaatkan padi ladang,” ungkapnya.

Untuk kebutuhan beras di Kaltim per tahunnya kurang lebih 456 ribu ton. Saat ini stok beras lokal hanya mencapai kurang lebih 300 ribu ton per tahunnya. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mendukung pemenuhan dengan alternatif produksi tanam padi ladang.

“Kita terus berupaya menggerakkan padi-padi ladang. Contohnya, beras Mayas. Ternyata peminatnya cukup banyak sehingga patus diperhatikan juga produksinya,” beber Ibrahim, Senin (29/4/2019).

Ia mengakui padi sawah biasa dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat umum. Baik beras premium maupun medium. “Apalagi, beras di Kaltim khususnya di Samarinda juga didukung melalui beras dari Bulog Kabupaten Paser,” urai Ibrahim.

Selain itu, Ibrahim menuturkan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional berbagai upaya termasuk kebijakan infrastuktur, produksi, pasca panen dan pasar berorientasi pada pertanian terus dilakukan.

Pemprov Kaltim lanjutnya, melalui DPTPH berupaya mengatasi berbagai permasalahan dengan kebijakan infrastruktur, pasca panen dan pasar.

Lihat juga...