PADMA Indonesia Apresiasi Kinerja Polri Berantas Perdagangan Orang

Editor: Satmoko Budi Santoso

KUPANG – Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (PADMA) Indonesia memberikan apresiasi atas kinerja dua putra NTT yang bertugas di Bareskrim Mabes Polri. Keduanya dinilai sukses membongkar dan menangkap jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Maraknya human trafficking  atau TPPO di NTT dan Indonesia membuat geram kedua putra NTT di Bareskrim yakni Direktur Tindak Pidana Umum Brigjen Pol Herry Nahak, SIK dan Kombes Pol. Daniel Hironimus Boli Tifaona, SIK, MSi Kasubdit III Tipidum Bareskrim yang membawahi Tindak Pidana Perdagangan Orang, Jatrans, Perjudian, Prostitusi dan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.

“Secara sistemik dan masif keduanya bekerja keras membongkar dan memberantas mafia Human Trafficking Transnasional. Mafioso ini mengincar anak-anak bangsa khususnya perempuan dan anak termasuk di NTT,” sebut Gabriel Goa, Direktur Padma Indonesia, Rabu (10/4/2019).

Dikatakan Gabriel, sebagai putra NTT keduanya geram sekali karena NTT dijuluki Provinsi Darurat Human Trafficking dan Provinsi Peti Mati. Saat mereka dipercaya negara memimpin Dirtipidum dan Kasubdit III Bareskrim Mabes Polri, mereka terpanggil untuk memburu dan menggulung sindikat mafia Human Trafficking Transnasional.

“Sindikat human trafficking ini tega-teganya menjual anak bangsa khusus perempuan dan anak termasuk di NTT kampung halaman mereka. Rakyat NTT pantas berbangga dan berterima kasih kepada putra terbaik NTT di Mabes Polri yang tidak tergoda dan terbuai bujuk rayu mafia human trafficking,” ungkapnya.

Selama ini, jaringan mafioso human trafficking tegas Gabriel, sulit dibongkar karena konspirasi mafia dengan oknum aparat penegak hukum. PADMA Indonesia berharap aparat penegak hukum di NTT agar menunjukkan prestasi dan integritas berantas mafia human trafficking di NTT.

Lihat juga...