Obituari: Sang Maestro Karnaval, Dynand Fariz Ingin Buat Museum JFC
Sementara itu, Wakil Bupati Jember A. Muqit Arief mengatakan Pemerintah Kabupaten Jember kehilangan putra daerah terbaik yang berhasil mengharumkan nama daerah itu di kancah dunia.
“Almarhum Dynand cukup dekat dengan saya karena sama-sama warga Kecamatan Silo, sehingga saya merasa sangat kehilangan,” tuturnya.
Ia mengatakan almarhum memiliki talenta luar biasa, pekerja keras, telaten, dan tidak mudah menyerah. Hal itu dibuktikan dengan JFC yang mendunia dan merupakan perhelatan terbaik ketiga di dunia karnaval.
“Salah satu yang tidak akan terlupakan, di mana pun dan kapan pun bertemu, Dynand selalu akrab dan penuh senyum ceria, sehingga Jember, bahkan Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya,” katanya.
Selamat jalan Dynand Fariz. Karya-karya terbaiknya akan selalu dikenang sepanjang masa.
Oleh karena tangan kreatifnya, Jember Fashion Carnaval menjadi inspirasi karnaval di Indonesia hingga dunia. (Ant)