Obituari: Sang Maestro Karnaval, Dynand Fariz Ingin Buat Museum JFC
Kepada sejumlah wartawan setiap karnaval kelas dunia itu, Dynand menjelaskan bahwa JFC memiliki visi menjadikan Jember ikon kota wisata mode dan karnaval pertama di Indonesia, bahkan di dunia dengan misi bahwa suatu proses atau perjalanan yang membawa banyak manfaat bagi pengembangan dunia pendidikan, kesenian, budaya, dan perekonomian.
JFC juga memiliki konsep 4E, yakni education (pendidikan), entertainment (hiburan), exhibition (pameran), dan economic benefit (pengembangan perekonomian).
Jember Fashion Carnaval pada tahun pertama hingga sembilan menggunakan biaya lebih banyak keluar dari kantong pribadinya karena tidak ada sokongan sponsor maupun pemerintah. Namun, kostum yang diperagakan para talent tersebut, menghentakkan mata masyarakat hingga penjuru dunia karena acara tersebut diliput media lokal, nasional, dan internasional sehingga eksposenya luar biasa.
Setiap tahun tema yang diangkat JFC berbeda, namun selalu menjadi perhatian dunia yang mengikuti tren karnaval. Selalu ada tema yang mengangkat kebudayaan dan kesenian Indonesia.
Pada 2008, Jember Fashion Carnaval melalui road show nasional dan internasional diharapkan menjadi magnet dunia sekaligus ikon karnaval Indonesia berkelas dunia dengan mengangkat tema utama World Evolution yang menginspirasikan perubahan bumi karena tingkah laku manusia yang tak terkendali, dengan menampilkan sembilan defile, yakni Archipelago Papua, Barricade, Off Eart, Gate 11,Roots, Metamorphic, Undersea,Robotic.
Bahkan, Presiden Joko Widodo dan istrinya, Iriana Jokowi, menyempatkan hadir dalam Jember Fashion Carnaval 10-13 Agustus 2017 yang sudah memasuki tahun ke-16 dengan tema besar “Victory”, berarti kemenangan JFC dalam mengukir prestasi di kancah internasional.