Kisah Warga Malaka Ikut Operasi Katarak Yayasan Dharmais
Editor: Satmoko Budi Santoso
MALAKA – Dominikus, pria setengah baya, warga Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus menempuh jarak sejauh 70 kilometer dengan menggunakan ojek motor untuk melakukan operasi katarak di Rumah Sakit Katolik Mariamun Haliluluk di Atambua Timor.
Mata kakek lima cucu ini, hanya berfungsi sebelah, yaitu mata sebelah kiri.
“Puji Tuhan, mata saya dioperasi. Rasanya tidak sakit, setelah dioperasi, mata kiri saya bisa melihat lagi. Hanya saja kalau melihat harus menahan katup mata,” kata Dominikus saat berdialog dengan Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut Soeharto.
Untuk operasi katarak, ia mengaku, pertama kali datang pada Jumat pekan lalu. Setelah mendaftar, mendapat jadwal operasi pada Senin (8/4/2019).
Ayah tiga anak ini menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Dharmais yang telah membantu kesembuhan matanya.
“Sebenarnya, mata kanan saya juga pernah operasi katarak, tiga tahun lalu. Mata kanan sembuh, yang kiri sakit ternyata katarak juga, dan tak bisa melihat. Puji Tuhan, Yayasan Dharmais membantu menyembuhkan,” kata Dominikus.
Mendengar pengakuan Dominikus. Tutut Soeharto memanjatkan syukur kepada Allah SWT. Karena dirinya bisa menjalankan amanah Pak Harto melalui Yayasan Dharmais untuk mensejahterakan rakyat, termasuk dalam bidang kesehatan.
“Alhamdulillah Pak Dominikus, sekarang sudah bisa melihat lagi. Nanti tolong disampaikan kepada teman-temannya kalau di sini ada operasi bibir sumbing dan juga operasi kusta, ya Pak. Bisa dilaporkan ke Pak Falen untuk disampaikan ke yayasan,” kata Tutut Soeharto.
Putri sulung Presiden Soeharto itu juga mengajak warga untuk membawa keluarganya yang memiliki penyakit kusta, agar segera dapat ditangani oleh tim dokter yang berada di NTT.