Gubernur Berkomitmen Jadikan NTT Daerah Produsen Garam

Editor: Makmun Hidayat

MAUMERE — Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat mengingatkan para bupati dan walikota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) harus melibatkan masyarakat dalam setiap kebijakan yang diambil. Hal ini dilakukan untuk menghindari penolakan dari masyarakat di daerah tersebut.

“Gubernur mengharapkan agar pemerintah kabupaten berusaha melibatkan masyarakat dalam setiap kebijakan yang diambil. Bupati harus melibatkan masyarakat supaya meminimalisir resistensi dan penolakan dari masyarakat,” sebut Karo Humas Provinsi NTT Marius Jelamu, Minggu (7/4/2019).

Saat melantik Bupati dan Wabup Kupang, Ende dan Bupati Ngada, gubernur menyebutkan belum semua masyarakat memahami program pemerintah. Untuk itu kebijakan yang diambil perlu ada sosialisasi agar program yang dikerjakan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perekonomian di daerah.

“Beberapa program daerah yang dilakukan pemerintah mendapat tentangan dari masyarakat. Proyek tambak garam di Kabupaten Kupang dan Malaka bisa menjadi contoh,“ tuturnya.

Gubernur NTT, kata Marius, berkomitmen untuk menjadikan NTT sebagai daerah produsen garam yang dapat berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan garam nasional.

“Gubernur mendorong pengembangan garam di Kabupaten Kupang, Malaka dan Nagekeo serta kabupaten lain di NTT karena memiliki potensi yang luar biasa,” ungkapnya.

Gubernur punya harapan besar, agar NTT bisa berkontribusi menyumbang kebutuhan garam nasional sebanyak 1.5 metrik ton. Selama ini Indonsia mengimpor garam 3.7 metrik ton.

“Gubernur mengharapkan dukungan masyarakat NTT mengingat potensi garam di NTT sangat besar. Dalam setahun selama 9 bulan mengalami musim kering dan mutu garam sangat baik,” pesannya.

Lihat juga...