Gempa Banggai Dipicu Sesar Aktif

Warga Luwuk berhamburan di jalan dan mencari tepat lebih tinggi untuk mengungsi saat gempa bermagnitudo mengguncang Kabupaten Banggai Laut dan dirasakan kuat di Kabupaten Banggai, Jumat malam (12/4). (Foto Ant)

Daryono menyebut, wilayah Kepulauan Banggai berada di kawasan rawan gempa dan tsunami. Secara tektonik, di wilayah tersebut terdapat beberapa sesar aktif, seperti Sesar Naik Batui, Sesar Balantak, Sesar Ambelang, dan Sesar Peleng.

Berdasarkan catatan sejarah di Kepualauan Banggai sudah beberapa kali terjadi tsunami. Wilayah itu pernah dilanda tsunami pada 13 Desember 1858. Terjangan tsunami menyebabkan banyak desa-desa di pesisir pantai Kepulauan Banggai mengalami kerusakan yang parah.

Selanjutnya pada 29 Juli 1859 wilayah Kepulauan Pulau Banggai. Gelombang tsunami saat itu, menerjang dan merusak banyak bangunan rumah yang terletak di wilayah pesisir. Terakhir adalah tsunami akibat gempa dengan magnitudo magnitudo 7,5 pada 4 Mei 2000. Gempa itu memicu tsunami yang kemudian melanda Luwuk, Banggai, dan Peleng. Tsunami Banggai itu memiliki ketinggian yang diperkirakan mencapai hingga tiga hingga enam meter di Kecamatan Totikum, Kayutanyo, dan Uwedikan.

Garis paparan gelombang tsunami mencapai sejauh 100 meter dari garis pantai. Di dermaga Totikum, air surut kurang lebih 200 meter. Kejadian gempa dan tsunami tersebut mengakibatkan korban meninggal 46 orang dan 264 orang luka-luka. (Ant)

Lihat juga...