Anies Ingin Pelayanan Kesehatan di Jakarta Memiliki Inovasi Bermanfaat

Editor: Satmoko Budi Santoso

Dirinya juga menekankan supaya pelayanan kesehatan di Jakarta bisa memuaskan masyarakat. Sehingga muncul kalimat “Alhamdulillah untung saya tinggal di Jakarta” di benak para penduduk Jakarta.

“Kalau sampai terbalik, ‘aduh ampun di Jakarta’, berarti kita masih punya masalah,” ucapnya.

Dalam pembentukan kebijakan kesehatan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, ada tiga hal itu, yakni pendekatan analisis, praktek, dan adaptasi.

“Lewat pendekatan analisis, seluruh data yang dimiliki oleh dinas kesehatan akan terkonsolidasi. Sehingga, kebijakan yang disusun berdasarkan data tersebut adalah kebijakan yang sesuai dengan permasalahan di lapangan,” imbuhnya.

Orang nomor satu di DKI Jakarta ini menginginkan, agar Dinas Kesehatan DKI Jakarta ke depan memiliki pemetaan masalah kesehatan yang lengkap. Baik mengenai sanitasi lingkungan hingga penanganan penyakit.

“Kemudian best practice (praktik). Banyak praktik inovatif yang dilakukan oleh unit-unit pelayanan kesehatan. Mulai dari Puskesmas sampai rumah sakit, dan praktik ini harus dijadikan sebagai rujukan dimanfaatkan di semua tempat,” kata Anies.

Selain itu, Anies menekankan, mengenai pendekatan adaptasi, atau pemanfaatan. Dia mengatakan, setiap inovasi baik dan bermanfaat harus bisa menyebar secara cepat di seluruh wilayah. Inovasi sektor kesehatan harus didorong untuk maju dan tidak boleh dihambat.

“Dengan begitu inovasi-inovasi yang dilakukan bisa dirasakan manfaatnya bukan di sebuah wilayah saja tapi di seluruh wilayah,” tuturnya.

Pada Raker Kesda 2019 ini, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Raker Kesda 2019.

Lihat juga...