Tutut Soeharto: Bangun Bangsa Harus Jadi Kesatuan Pembangunan

Editor: Makmun Hidayat

BATANG — Siti Hardijanti Rukmana selalu terngiang pesan Ibunda tercinta Raden Ayu Fatimah Siti Hartinah atau Ibu Tien Soeharto kepadanya.

“Pesan Ibu, kalau mau bangun bangsa jangan lihat besar kecilnya apa yang kamu lakukan, tapi yang kecil itu harus kamu buat jadi satu bagian dari pembangunan bangsa,” jelas Tutut Soeharto menirukan pesan Ibu Tien, kala itu.

Atas pesan itu, Tutut Soeharto berkomitmen untuk membangun bangsa dengan semangat hatinya yang terbaik. “Saya harus buat apa yang besar biar bisa bangun. Nggak usah besar, kecil saja itu sudah besar artinya dalam bangun bangsa dan negara Indonesia. Program pertanian dan perternakan terpadu, salah satunya,” ujarnya.

Tutut Soeharto mengimbau ibu-ibu agar berperan aktif dalam membangun bangsa. Yakni tentunya dengan tidak menyaingi peran suaminya.

Di sinilah menurut Tutut Soeharto, tumbuh peranan perempuan tidak untuk melebihi pria. Tapi menjadi rekan sejajar dalam meningkatkan ekonomi keluarga, masyarakat dan bangsa. “Tidak perlu untuk ngunggulin pria, tapi mari kita bersama-sama membangun bangsa Indonesia,” tegasnya.

Jika taraf ekonomi masyarakat Batang meningkat menurutnya, dipastikan anak-anaknya bisa sekolah hingga ke perguruan tinggi.

Diharapkan pula mereka menjadi generasi muda yang cerdas membawa perubahan untuk Indonesia lebih baik kedepannya.

“Siapa tahu nanti ada presiden dan menteri dari Batang. Makanya, ditumbuhkan ekonominya supaya menjadi bagus asupan gizi anak-anak. Sehingga mereka akan punya pemikiran yang cerdas untuk kemajuan bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Namun demikian menurutnya, untuk meningkatkan ekonomi keluarga itu, semua berpulang kembali kepada hati masing-masing para petani. Apakah ingin mengubah kehidupan lebih baik atau tidak dalam upaya meningkatkan kesejahteraannya.

Lihat juga...