Perajin Rotan di Kotim Keluhkan Kesulitan Bahan Baku

Ilustrasi - Dok CDN

PALANGKA RAYA — Perajin rotan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Provinsi Kalimantan Tengah mengeluhkan kesulitan bahan baku untuk kebutuhan produksi.

Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur, Halikinnor pun meminta pengepul rotan di daerah setempat mengakomodir mengakomodir kebutuhan rotan untuk perajin lokal.

“Ironis kalau sampai perajin di daerah penghasil rotan malah kesulitan mendapatkan rotan. Tata niaga ini memang perlu menjadi perhatian kita bersama agar semua sektor bisa berjalan dengan baik,” kata Halikinnor di Sampit, Kabupaten Kotim, Kamis (14/3/2019).

Menurut Halikinnor, sektor rotan belum sepenuhnya pulih setelah terpuruk akibat dampak larangan ekspor rotan mentah yang diberlakukan pemerintah sejak akhir 2011 silam. Padahal selama ini setiap pengepul rotan di Kotawaringin Timur mampu mengumpulkan sekitar 100 ton rotan mentah setiap bulannya.

Berbagai cara dilakukan pelaku usaha rotan agar bisa tetap bertahan di tengah kondisi ini, di antaranya dengan menjual rotan ke luar daerah. Penjualan ini mulai meningkat meski permintaannya tidak sebanyak dulu, dibanding saat belum ada larangan ekspor rotan mentah masih.

Namun, di sisi lain muncul masalah yang akhirnya dikeluhkan oleh perajin rotan lokal. Mereka mengaku kesulitan mendapatkan rotan mentah dengan harga murah karena pengepul jarang mau menjual rotan mentah dalam jumlah sedikit.

Jika pun mau menjual, harga yang diberlakukan sama dengan harga mereka menjual di luar daerah sehingga dirasa cukup berat bagi perajin lokal.

Halikinnor meminta pengepul menyisihkan alokasi rotan mentah untuk perajin lokal dengan harga terjangkau. Hal itu sebagai bentuk partisipasi para pengepul membantu perajin rotan lokal untuk bertahan dan bangkit dari keterpurukannya.

Lihat juga...